Imam tafsir Quran terkenal ,Qotadah As Sadusiy rahimullah mengatakan:
“Sesungguhnya Allah Ta’ala hanyalah menciptakan bintang untuk tiga tujuan: [1] sebagai hiasan langit dunia, [2] sebagai pelempar syaitan, dan [3] sebagai penunjuk arah. Barangsiapa yang menyakini fungsi bintang selain itu, maka ia bererti telah berkata-kata dengan pikirannya semata, ia telah mendapatkan nasib buruk, menyia-nyiakan agamanya dan telah menyusah-nyusahkan berbicara yang ia tidak memiliki ilmu sama sekali.”
(Dikeluarkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobariy dalam Jami’il Bayan fii Ta’wilil Qur’an, 23/508, Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, 1420 H. Syaikh Musthofa Al ‘Adawiy mengatakan bahwa sanadnya hasan.)
Syaikh Sholih Alu Syaikh -hafizhohullah- mengatakan, “Jika seseorang membaca halaman suatu rencana yang berisi ramalan bintang yang sesuai dengan tanggal kelahirannya atau bintang yang yang sepadan dengan tarikh lahirnya, maka ini umpama seperti mendatangi dukun. Akibatnya cuma sekedar membaca semacam ini adalah tidak diterima solatnya selama empat puluh hari. Sedangkan apabila seseorang sampai membenarkan ramalan dalam nintang tersebut, maka ia bererti telah kufur terhadap Al Qur’an yang telah diturunkan pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
(Lihat At Tamhid Lisyarh Kitabit Tauhid oleh Syaikh Sholih Alu Syaikh pada Bab “Maa Jaa-a fii Tanjim”, hal. 349, Dar At Tauhid, cetakan pertama, tahun 1423 H.)
Allah swt jelas mengingatkan bahawa setiap sesuatu adalah dalam pengetahuan Allah swt Maha Mengetahui, “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya esok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman:34)
No comments:
Post a Comment